pada mulanya
dalam satu yang maujud
diwahyukan asal mula keberadaan wujud
silsilah penyempurnaan rindu
menyambung pucuk-pucuk sungai ngalir di nadi
menyusun nyawa-nyawa yang berjuta

tersebab sepi menyandang senapan, bom, dan roket
membombardir sepanjang kekosangan
terlahirlah rusuk lain
berangkat dari yang lenyap
dicuri wajah yang diamdiam
memuntahkan jejak-jejak penghidang cinta

tapi tibatiba mereka lupa tanda
lupa amanah Sang Murba Wasesa
dan sembunyi-sembunyi menandatangani proposal murka di pekarangan
yang kemilau bagai cincin berlian
di jari manis bidadari
tatkala digameli sumpah bebuyutan

lalu menyimpannya di lambung masing-masing
dianggapnya sebagai kenangan sebelum beranjak
terpelanting menjadi serpihan segala runtuh diri
menanggung konsekwensi

by:Rifqi al-Haidar

Ponorogo, 29 Mei 2010