28 Juli 2010

TERUSLAH MELANGKAH

Comments
Oleh: Ahmad Cell


Cerita ini diangkat dari kisah nyata**, tentang semangat besar seorang anak manusia dalam berjuang menggapai impian dengan segala kekurangan.....
KRIIIIING….KRIIIING…., Suara bel berbunyi dengan nyaringnya, membuyarkan mimpi indahku yang tengah kulalui. Ada sedikit rasa dongkol dihatiku setiap mendengar suara bel pengomando para santri itu. Bagiku bukanlah brisiknya yang membuyarkan tiap mimpiku, Tapi karena suaranya yang seakan membuat jantungku hampir copot. Jujur selama hampir tiga tahun aku mondok di Darul Huda hanya suara bel itulah satu-satunya yang paling kubenci. Ingin rasanya kumusnahkan barang kecil pembuat gaduh itu.
Tapi kalo dipikir-pikir ada gunanya juga sih bel itu. Buktinya aku bisa sholat subuh berjamaah tepat waktu meskipun kadang-kadang telat juga sih. Abis, setelah dioprak-oprak oleh peribadatan aku lanjut tidur lagi ya jadinya telat dong.
Ah, sudah! berhenti membahas bel pembuat gaduh itu kita beralih ke cerita lain, pagi ini aku agak malas untuk membuka mata karena tadi malam habis begadang sama tim ngopiku sampai jam 02.30 bayangpun boss. Nggak biasanya lagi aku tidur sampe jam segitu, ya maklumlah karena ini hari jum’at dan malamnya juga tidak ada kegiatan setelah acara Dzibaan di masjid setelah itu free cuy. Oke lanjut, meskipun berat kucoba membuka mataku ini, sambil menahan perut yang terasa diaduk-aduk ini bukan karena kebelet, tapi ya beginilah efek samping dari Over dosis ngopi dan begadang sampe larut malam. Rasanya mau ambruk aja aku sekarang, tapi kucoba untuk memaksakan diriku untuk mengambil air wudhu. Tapi, ya seperti biasanya ngantri duluu, maklum santri, sabar antri, tapi pagi ini antrian nggak sebanyak hari-hari biasanya. Entah kenapa setiap hari jum’at pagi yang namanya antrian wudhu pasti sepi. Kalau berdasarkan surveiku, ini karena para santri masih klenger habis begadang dan menganggap hari jum’at hari yang bebas segalanya. Tapi itu cuma prediksi aja coy, kembali ke pikiran utama. Setelah selesai wudhu aku kembali ke kamar untuk ganti kostum (He….he….kayak pemain bola aja).
“lailaha illa anta subkhaanaka inni kuntu minnadzzoolimin….” Suara pujian khas dari Pak De begitulah julukan buat muadzin yang juga teman sekelasku itu masih terdengar sayup-sayup menandakan kalau aku belum telat. Karena kalau sampai telat wah tau sendiri deh diapain sama kang peribadatan. Kulangkahkan kakiku dengan mantap ke masjid untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah. Setelah sholat subuh aku kembali ke kamarku lalu kusempatkan untuk membaca Al-Qur’an sedangkan sebagiam teman-temanku sudah kembali klenger boss, mungkin pelampiasan kali.
Selesai baca Al-Qur’an aku ikut nimbrung sama teman-temanku yang kelihatannya lagi asyik ngobrol di sisi pojok kamar. “Man, kamu mau lanjut kemana setelah ini?”Tanya Maksum pada Rohman yang tidak langsung menjawab pertanyaan tadi.
“Mbuh lah Sum, aku masih bingung nih mau ke mana abis aku masih kelas tiga sih jadi yo eman-eman klo mesti pindah tapi aku yo pengen kuliah lho ki boss”
“Lha bapak ibumu maunya gimana Man” tanyaku menyela obrolan.
“Nah itu Mad masalahnya, bapakku pengennya aku di sini aja, tapi ibuku malah suruh kuliah aja. Wah bingung deh aku jadinya” jawab Rohman bingung. Memang seluruh teman-teman di kamarku kini duduk di kelas XII Madarasah Aliyah, jadi wajar jika hampir tiapa hari yang di bicakan Cuma masalah kuliah. Tapi ada yang agak beda dari teman-temanku yang lain, Ya, dialah Ali anak asli Lamongan yang lebih memilih untuk mondok saja daripada kuliah bukan karena orang tuanya nggak mampu atau tidak boleh tapi karena dia memang lebih suka mondok. "Sekarang tuh dah akhir zaman cah wong-wong wes podo lali karo agomo, nah maka dari itu aku pengen mondok aja. Karena kalo aku perhatiin pondok ini udah mulai berkurang salafnya. Bayangpun sekolah pagi dijatah dari jam tujuh ampe jam setengah satu. Dua belas jam lebih bro. nah sorenya?, Cuma dua jam aja cuy. Jadi ya kalah sama modernnya tho" begitulah argumennya.
"Lha kowe piye Mad?, katanya mau Kuliah ke Jogja jadi nggak?" tiba-tiba pertanyaan dari Maksum membuyarkan lamunanku tentang Ali. "Oh, aku?, gimana ya aku juga bingung nih. Abis kayaknya bapak ibuku kurang setuju deh kalo aku kuliah, mereka bilang mending ditenani le mondok ae, gitu kata mereka" jawabku santai.
"Ah masalah kuliah itu urusan nanti sekarang kita mikirnya bagimana caranya biar bisa suksen UN besok. Dan sekarang berhubung nasi dah datang ayo kita sarapan" cletuk Arifin di sela-sela obrolan kami. Dan halaqoh obrolan pagi inipun bubar dengan sendirinya.
Kalau dipikir aku sudah lima tahun lebih berpisah dari orang tuaku di Sumatra, rasanya sudah cukup lama sekali aku meninggalkan tanah kelahiranku di sana. Walaupun sudah selama itu aku di Ponorogo, tapi aku menyandang status santri baru Dua tahun karena ketika di MTs aku ikut nenekku. Jadi ketika dihadapkan dengan pilihan boyong atau mondok aku jadi bingung. Di satu sisi hatiku ingin tetap di sini karena rasanya masih banyak ilmu yang belum kudapat, namun di sisi lain aku rasanya juga pengen boyong atau paling tidak, kuliah di tempat lain Jogja atau Surabaya gitu. Inilah yang sekarang menjadi dilema besar di hatiku kini. Lebih-lebih kalau ingat dawuh dari Al-Magfurlah Kh. Hasyim Sholeh bahwa siapapun belum diakui sebagai alumni Pon.Pes Darul Huda kalau belum tamat sekolah sorenya atau MMH. Itulah rasanya yang membuatku selalu merasa bingung menentukan ke mana akan kuarahkan masa depanku. Tapi aku mencoba untuk menenangkan pikiran dan hatiku dengan berusaha sungguh-sunggh belajar, apalagi sekarang aku sudah duduk di kelas XII Madarasah Aliyah.
Waktu terus berjalan tak terasa kini aku sudah dua bulan aku menjadi penghuni Kelas XII SI 3, atau yang lebih dikenal dengan Program Keagamaan. Mungkin istilah program SI hanya ada di sini saja. Walaupun program ini sangat jarang atau langka bahkan di Indonesia semua bisa di hitung dengan jari, tapi aku tetap bangga bahkan banget gitu lho... “Yang langka itu malah banyak yang nyari” begitulah yang dikatakan oleh Ustadz Saiphul memberikan kami semangat. Terus terang aku merasa sangat bangga berada di kelas dengan program keagamaan seperti ini. Selain karena aku memang lebih menyukai bidang Studi yang behubungan dengan agama, juga karena notabene semua keluarga dan saudara-saudaraku lebih menitikberatkan pada pendidikan agama. Aku merasa menemukan jiwaku yang sesungguhnya di sini, apalagi ketika mempelajari bidang studi Ilmu Tafsir dan Ushul Fiqih. Ketika mempelajari keduanya aku merasa jadi the real SI people. Wah jadi ngelantur nich boss…, kita lanjut ya, oke seperti biasa menjelang bulan Ramadhan kegiatan belajar mengajar diliburkan dua atau tiga hari. Hari pertama bulan ramadhan kegiatan dipondok dialihkan menjadi pengajian kitab setiap ba’da shubuh, ba’da dzuhur, ba’da ashar dan ba’da tarawih. Sementara kegiatan di sekolah pagi MTs maupun MA di persingkat dan setelah kegiatan belajar mengajar diadakan pengajian kitab juga. Wah rasanya tiap hari Cuma disibukkin ama yang namanya kitab-kitab, tapi asyik juga lhoo.., yang kayak gini nggak ada di sekolah umum coy ya nggak?.
Tidak terasa sudah memasuki hari ke empat belas berarti acara Pondok Ramadahn di pondok tinggal enam hari lagi. Wah jadi deg degan nih rasanya pengen segera mudik boss…, maklum selama acara Pondok Ramadhan para santri nggak boleh pulang dengan alasan apapun kecuali sakit. Seperti menjadi kebiasaan tiap menjelang H-7 libur teman-teman di kelasku mulai menyusun pleaning-pleaning mereka ketik libur panjang nanti. Mulai dari yang biasa-biasa aja, aneh ampe yang gokil abis ada deh pokoknya, semua sudah disiapakan. Lain halnya denganku, aku lebih memilih untuk mudik ke rumah nenekku. Hari berjalan terasa begitu cepat, kini sudah memasuki hari ke Sembilan belas, “Wah wes ambu-ambune liburan ki cah” ujar Panjul panggilan akrab Somad anak asli Ponorogo ini.
“Gek yo nyapo nek ambune arep liburan. Emang kamu mau ngapain” timpal Maksum sambil membaca kitab yang baru saja ia kaji tadi pagi ba’da sholat shubuh. Panjul hanya merenges seperti tak berdosa “ Nek liburan yo biasane nyapo penake” ujarnya lagi. Aku hanya geleng-geleng kepela mendengarkan obrolan mereka yang penuh dengan perdebatan dan saling meledek soal liburan yang hanya tinggal menghitung hari saja. Waktu sudah menunjukkan pukul 13.15, aku bersiap-siap mengikuti pengajian kitab Fatkhul Majid. Terus terang diantara empat kitab pegajian Pondok Ramadan yang aku ikuti inilah yang paling kurasa sangat berat, selain karena pembahasannya adalah tauhid, juga karena waktunya pada waktu siang yang terasa cukup panas, ditambah lagi dengan mata yang rasannya kudu merem aja, perut lapar tenggorokan kering, kutanggung sendiri ( kaya lagu aja). So, wajar kalau setiap mengikuti pengajian yang diampu oleh ustadz Ihsanuddin ini kitabku selalu belang-belang alias banyak yang kosong cos, aku sering klenger di tengeh acara.
Tapi walaupun begitu ada juga yang aku suka dari pengajian Pondok Ramadhan ini, yup pas mengikuti pengajian kitab Adabul Muasyaroh, wah kalo yang ini gue baget cuy. Selain karena waktunya agak nyantai yang dilaksanakan pada waktu sore hari ba’da sholat ashar, juga karena ustadznya juga gerrrr banget, Pak Taufiq gitu. Di tambah kitabnya membahas tentang suami istri brooo...
Waktu yang dinanti-nanti para santri tiba juga, setelah acara penutupan Pondok Ramdhan paginya kegiatan pondok sudah diliburkan. Kesibukan santri yang akan pulang sudah mulai terlihat sejak sholat subuh selesai. Pukul 06.25 kendaraan baik sepeda motor maupun mobil sudah mulai memenuhi area pondok. Tampak santri-santri yang tengah menunggu kedatangan orang tuanya, adapula yang pulang bareng teman-teman yang lain alias rame-rame gitu...!. Di antara mereka yang menunggu ada aku yang tengah duduk di meja depan kantor keuangan yang biasa digunakan untuk jaga keamanan. Aku tengah menanti kedatangan Didi temanku yang menjemputku pagi ini. Lalu lalang santri yang pulang sudah tampak sangat ramai.
Lima menit.....sepuluh menit....lima belas...akhirnya dia datang juga wah lega rasanya, setelah cukup lama menungu dengan perasaan yang cukup jemuh atau bahasa gaulnya borring ( he..he.. gaul dikit boss). ” Suwi wes Mad, sori ya kalau rada telat tadi bantu ayahku ke sawah dulu” ujar Didi meminta maaf atas keerlambatannya seraya memberikan helm warna hitam padaku.
”Oh, belum lama kok. nggak apa-apa kok, ayo langsung go aja yuk” ajakku,setelah mengenakan helm.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih lima belas menit tibalah aku di rumah nenekku, suasana desa Sukosari tampak sepi sekali entah karena memang masih pagi atau yang lain, hanya keadan rumah nenekku yang masih tetap sama tak ada perubahan yang mencolok.
”Makasih ya Di, nih buat beli bensin” ujarku seraya menyodorkan uang sepuluh ribuan padanya.
”Ah, makasih Mad nggak usah repot-repot, biasa aja lagi. Aku balik dulu ya” tolaknya
”Oh, ya udah deh mampir dulu yuk”Ajakku. ”Makasih Mad aku masih ada kerjaan di rumah” tolaknya lagi, halus
”Ya udah makasih ya”
”aku balik dulu. Assalamualaikum” Didi mengucapkan salam seraya memebelokkan sepeda motor Honda Greennya.
”Waalaikumslam” jawabku kemudian membalikan tubuhku masuk ke rumah nenekku yang tampak masih sepi, oh ya aku baru ingat ini kan hari rabu wage kan hari pasaran yang jelas nenekku pasti lagi di pasar jam segini. Jelas saja rumah tampak sepi. Tak berapa lama, ”Eh, Ahmad wis mulih tho. Pondoknya sudah libur ya. Apa kabar?” ucap Pak De Mukhlis yang baru saja kembali dari kamar mandi,
”Eh, Pak De, baik. Ya Pak De sudah libur nih jawabku seraya menjabat tangannya. Pukul 12.00, nenekku baru pulang dari pasar, dia kelihatan lelah sekali itu aku tahu dari raut mukanya yang kelihatan letih. ”Asslamualaikum, Mad kapan pulang wis libur tho le?” tanya nenekku.
”Walaikumsalam, eh mbah tadi pagi mbah” jawabku. ”Ibu masih kerja tho Mbah. Kapan balinya?”tanyaku seraya menyaksikan acara TV di depanku.
”Yo urung tho le...le, lha wong kerja baru dua minngu kok kowe sudah nanya kapan baliknya” jawab nenek santai sambil menaruh sayur-mayur dagangannya.
”Ya nggak apa-apa sih mbah Kur takon ae lho” kilahku.
.............................................................................................
H-5 lebaran menjadi hari paling buruk bagiku, bagaimana tidak penantian dan kesetiaanku selama dua tahun lebih harus berakhir tragis. Memang selama waktu itu sengaja untuk menutup hatiku dari wanita manapun selain Anita pujaan hatiku selam ini. Ternyata semua sia-sia, bagaikan di hantam godam besar secara bertubi-tubi aku lemas tak berdaya kala ia mengatakan kalau hatinya sudah menjadi milik orang lain. ”Mungkin jawabanku nggak seperti yang kamu inginkan, nggka seperti yang kamu bayangkan Mad” kata-kata yang ia ucapkan tadi pagi itu masih jelas ada di ingatanku kini. ”Segampang itukah kamu melupakan aku, aku udah lama nunggu kamu. Bayangpun dua tahun lebih cuma buat kamu. Apa kamu nggak berfikir bagaimana perasaanku ketika kamu nerima dia” sebuah pertanyaan muncul dari dasar hatiku sesaat ia menceritakan bagaimana ia bisa kenal dengan keksasihnya kini, bagaimana proses jadian mereka.
”Ya sori banget Mad aku nggak mikir sampe ke situ” begitulah ia menjawab pertanyaanku, sebuah jawaban yang tak memusakan bagiku, yang takan menyembuhkan luka hati ini seketika. Bayangin boss, dua tahun lamanya aku setia tegar nggak tergoda oleh wanita manapun, dan kesetian itu harus sia-sia dalam waktu kurang dari lima menit. Keadaan semakin diperburuk ketika keinginanku untuk kuliah ditentang oleh ayahku. ”buat apa kuliah lihat tetangga kita mereka kuliah lama jadinya apa sekarang?, Cuma nganggur paling ya cuma ke kebun. Sudahlah nggak usah kuliah pondokya saja di selesaikan. Inget kalo kamu masih tanya soal kuliah lagi, pulang saja ke Sumatera” ancam ayahku dalam sambungan telepon. Lengkap sudah penderitaanku kali ini, sudah broken heart, nggak boleh kuliah lagi. Stress banget nih.
......................................................
AAAGHH....Rasanya aku menemui jalan buntu kini, rasanaya masa depanku bakal suram. Rasanya kesialan hanya menimpa diriku, wah pokoknya nggakk enak semua deh. Hari ini seminggu pasca Idul Fitri, aku masih seperti biasanya di kamar ya.. sekedar istirahat siang plus ngedem utek biar nggak tambah stress. Di tengah-tengeh istirahat siangku tiba-tiba ponselku berdering, karena akumerasa sangat malas, maka Pak De-ku yang mengambil alih tugas wajibku itu.
”Mad, kamu dicari nih dari temenmu” panggilnya
”Ehhh, mana?” tanyaku seraya menerim ponsel.
”Ya Halo asslamualaikum” ucapku malas sambil merem karena masih sangat ngantuk.
”Walaikumsalam, kamu Ahmad Zarqoni kan”tanyanya dengan suara yang sangat keras.
”Ya, ada apa ya?”tanyaku ola-olo.
”Eh, kamu anak SI 3 kan, temanmu yang ngambil paperku di Zhavo net siapa. Ngawur enanknya aja main ngambil. Eh Mad denger nggak sih” cecar lagi seakan tak memberiku waktu bicara.
”Eh, makasud kamu apaan sih aku nggak paham deh”tamya tambah ola-olo.
”Alah,nggak usah sok nggak tau deh, kata temenku Tia, anak kelasmu yang namanya Saifur ngambil paperku di sana. Dah deh nggak usah belagak nggak tau” seakan tak ada remnya lagi cewak tak kukenal itu terus mengintrogasiku layaknya maling jemuran (norak banget sich). Siapa lagi nih cewek kenal nggak pake nuduh yang nggak-nggak lagi, batinku kesal seketika rasa ngantukku menghilang mendengar ocehannya.”katanya mo dibalkkin abis lebaran di depan kantor, nyebelin bange sih” lanjutnya kemudian berhenti bicara (capek kalee).
”Dah? Cukup?”tanyaku kesal. ”Sudah apanya?”tanyanya balik
“Kamu udah selesai ngomelnya, udah rampung ngocehnya. Eh kamu siapa sih aku aja belum kenal. Lha kok menak men nelpon-nelpon langsung ngomel pake nuduh segala. Kamu siapa sih anak kelas apa?”tanayaku tegas.
”Aku Arini anak IPA 2. emang kenapa?” tanyanya angkuh.
”Oke Rin, dengerin ya. Yang namanya Syaifur tuh nggak ada di kelasku ataupun semua kelas SI putra, kamu tuh nyebelin banget sih nelpon langsung ngomelin orang. Aku aja nggak tau apa-apa kamu tuduh sembarangan. Dengerin ya sekali lagi yang namanya Syaifur nggak ada di kelasku” aku balik mengomelinya, malah lebih parah lagi.
”Eh, sory jangan marah ya. Abis aku panik sih, tadi Tia temenku bilang kalo paperku diambil anak SI 3 yang namanya Syaifur. Katanya suruh ngambil di depan kantor abis liburan” jawabnya keki.
’kamu kok oon banget sih, kudunya kamu malah seneng nerima paper sudah jadi, kalaupun kamu mau lapor madrasah ya tinggal lapor kan ngasihnya di depan kantor. Dan denger ya, sebenarnya dari dulu aku udah nggak suka ama anak IPA, tapi aku coba buat lupain itu. Jadi kamu jangan bikin aku tambah benci lagi ama anak IPA oke” kutegaskan pernyataanku untuk membungkan mulut lebarnya.
”Ya udah deh aku minta maaf, jangan marah ya”pintanya.
”Ya, ojo mbok baleni neh ngono kuwi” jawabku singkat.
”ngomong-ngomong kamu lagi ngapain nih”tanyanya basa-basi.
”Nih lagi tidur, tadi enak-enak istirahat, tau-tau ada telpon pake ngomel-ngomel nggak jelas lagi ” jawabku kurang respeck pada pertanyaan tadi.
”Hee...he...yo sori nek no. ya dah terusin tidurnya. Udah dulu ya sekali lagi sory banget. Asslamualaikum” ujarnya kemudian menutup panggilan.
”Ya, Wa’alaikumsalam”jawabku singkat. Ah ganggu orang aja, batinku. Dan kulanjutkan istirahat siangku lagi, dan berharap tak ada yang menggangguku lagi.
....................................................
Jam segini nganggur enaknya ngapain ya, ujarku dalam hati. Oh ya nelpon cewek aja iseng plus kali aja bisa nyambung. Tapi siapa ya, Siti, ah dia kan lagi sibuk bantu ibunya. Tari, udah masuk skolah karena dia anak MAN 2 Ponorogo. Siapa ya.. oh ya Arini aja anak nyebelin yang ganggu istirahatku kemarin. Kuambil ponselku setelah kupastikan kalau Talk Maniaku sudah on, kupencet nomor kemarin yang belum terhapus di pnggilan masuk di hp-ku. Tuuut....tuuut...tuuut, nada sambung ’sepert yang dulu’alias jadul masih melantun dengan mulusnya.
”Assalamualaikum, Ahmad ya” suara lembut menyapku di seberang sana tak seperti yang kemarin siang. Hampi saja aku terbuai.
”Waalaikumsalam, Rin lagi nagapain nih” tanyaku bas-basi, kata-kata itu seakan menjadi pertanyaan wajib tiap aku nelpon tau sms siapapun.
”Nih lagi bantu nenekku buat tempe, lha kamu sendiri ?, Oh ya Mad yang kemarin sori ya. Kamu nggak marah kan?” ujarnya meminta maaf lagi padaku.
”Oh, ya nggak apa-apa. Nih aku lagi nonton TV. Kamu kok bisa tau namaku dari mana?, akau aja baru kenal kamu kemarin”tanyaku ingin tahu.
”Iya dong siapa lagi yang nggak kenal sama mantan ketua OSIS MTs Sukosari. Kamu kenalkan ama Sinta, dia kan sekamar ama aku. Dia banyak cerita tentang kamu ke aku” jelasnya panjang lebar.
”Oh...gitu tapi itukan tiga tahun yang lalu biasa aja kok. Eh kamu di rumah ama siapa?” tanyaku lagi. ”Sama nenek dan kakak” jawabnya ringkas.
”Lha Ibu dan Bapakmu?”
”Mereka dah pisah”
”lha yang ngurusin sekolah kamu siapa” tanyaku semakin ingin tahu
”Ibuku, dia kerja dia Tangerang”
”Trus bapakmu?” tanyaku lagi
”Nggak tau ke mana?”
”Wah kita senasib ya. Ayah dan Ibuku juga pisah. Sekarang Ayahku nikah lagi di Sumatera. Tapi aku sedikit beruntung karena ayahku masih mau ngurusi sekolah ama mondokku” ucapku dengan hati yang bersyukur.” Ngomong-ngomomg, abis ini kamu mau nerusin ke mana?” aku melanjutkan pertanyaanku.
”Mungkin aku lanjut kuliah ke STAIN aja deh” ujarnya singkat.
”Ooo...gitu” aku menanggapi agak malas ketika mendengar kata ’kuliah’, teringat pada ancaman ayahku beberapa waktu lalu.
”Mad, kamu kok kayak nggak semangat sih. Ada apa?’ tanyanya padaku.
”Oh, nggak apa-apa kok” kilahku
”Udah deh aku tau kok. Cerita aja mungkin aku bisa bantu” bujuknya lagi.
Akhirnya dengan sedikit malu-malu kuceritakan tentang penantianku selama dua tahun yang harus sia-sia, dan tentang larangan kuliah dari ayahku sekaligus ancamannya. Akau masih kurang bersemangat saat ini, seakan jalanku suram tak tampak lagi oleh kabut kesedihan hatiku..
”Mad, kamu nggak usah putus asa kayak gitu dong. Inget kamu tuh cowok, laki-laki, masa lembek sih Cuma masalah ditolak cewek aja sedih banget, inget Mad jangan kamu jadikan cinta sebagai nyawamu karena kamu nggak bisa hidup tanpanya. Tapi jadikan cinta sebagai perhiasan hidupmu yang tanpanya kamu tetep bisa hidup, dan dengannya hidupmu bakal jadi lebih indah gituu. Cewek nggak Cuma satu pasti suatu saat nanti ada kok wanita yang bakal jadi jodohmu. Soal kuliah kamu jangan patah arang gitu dong, jalan masih panjang Mad, aku aja yang cuma diurusi ama ibuku masih punya semangat kok” tuturnya panjang lebar.”Yang penting kamu pikirin UN aja yang tingal berapa bulan lagi nih. Kamu juga yang banyak doanya pasti ada jalan kok, inget ’Inna ma’al’usri yusro’. Semangat dong jangan sedih lagi” lanjutnya lagi.
Oh masya Allah, aku merasa kecil sekali merasa hina, merasa lemah., ternyata masih ada yang di bawahku. Kamu masih mendingan Mad, masih ada yang lebih rendah dari kamu. Kamu punya segalanya. Hanya satu yang belum engkau miliki, yaitu kemauan dan semangat berjuang, ujarku dalam hati mencoba membangkitkan semangatku yang sempat tumbang oleh masalah cinta dan larangan orang tuaku.
”Mad, kamu denger nggak akau ngomong?’tanya Arini yang tiba-tiba membuyarkan lamunanku.
”Oh ya akui denger kok, makasih ya masukannya. Aku janji deh nggak sedih lagi. Makasih ya” ucapku, agak bersemanagt dari sebelumnya.
”Ya sama-sama. Eh udah dulu ya aku masih banyak kerjaan. Ntar kita sambung lagi. Asslamualaikum”
”Ya, wa’laikumsalam”
Kini kurasakan ada angin segar yang menerpaku di tengah padang gersang, seakan merasakan sejuknya air dalam kedahagaan hatiku. Kini aku tak lagi hilang arah, kutemukan lagi jalan hidupku yang sempat hilang oleh kesdihan yang belarut-larut. Ternyata aku bukanlah manusia paling hina, paling rendah, paling lemah di dunia, karena masih ada yang di bawahku. Mungkin sudah saatnya dan memang sudah satanya aku mengamanlkan hadits rasulullah yang mengajarkan kita untuk mellihat kepada orang yang lebih rendah dari kita dalam urusan dunia dan melihat yang berada di atas kita dalam urusan ibadah. Dan inilah yang belum pernah terpikira olehku, sehingga tak heran kalau selam ini aku sering terkena penyakit hati. Bila dibandingkan aku masih beruntung orang tuaku masih memeperhatikanku, sedangkan dia Arini nasibya tak seberuntung aku. Yang jelas kini aku yakin ada jalan di balik semua maslah, karena ”Jalanmu masih panjang...Teruslah melangkah” kau pasti bisa.

21 Juli 2010

MENULIS MENGHARGAI BAKAT DIRI

Comments

Dengan menulis aku ada

Dengan menulis aku hidup

Dengan menulis aku membaca

Dengan menulis aku dibaca

Dengan menulis aku mengetahui

Dengan menulis aku diketahui

Dengan menulis aku mengerti

Dengan menulis aku dimengerti

Dengan menulis aku menghargai

Dengan menulis aku dihargai

Dengan menulis aku berubah

Dengan menulis aku merubah

Dengan menulis aku beribadah

Dengan menulis aku berdakwah

Dengan menulis aku bersaudara

Dengan menulis aku mengabdi

Dengan menulis aku menjadi diri sendiri

Keterasingan Suasana

Comments


belum lagi aku terpukau cericit murai
sebab terperangkap ke dalam jarum-jarum asing

bersembunyilah fajar yang menjembatani jalan
antara tersingsing dan tersongsong : hitam dan caya

seluruh sosok terperosok rongsok
menjauhi hidangan suara-suara lain
selain dalam mimpi masing-masing
yang masih belum genap
disekap gemuruh tak kunjung sia-sia

maka aku pun muak dengan seonggok onak
yang beranak-pinak dalam batin
mengejar-ngejar serapah hingga lunas

sedangkan tajamnya khusyuk
tak mampu menyibak ketiak keterasingan :
gemeretuk yang sulit karam
oleh kelahiran rasaku tiba-tiba
tatkala menerima kerancuan rontok doa-doa

By: Rifqi al-Haidar

Ponorogo, 31 Mei 2010

Konsekwensi

Comments


pada mulanya
dalam satu yang maujud
diwahyukan asal mula keberadaan wujud
silsilah penyempurnaan rindu
menyambung pucuk-pucuk sungai ngalir di nadi
menyusun nyawa-nyawa yang berjuta

tersebab sepi menyandang senapan, bom, dan roket
membombardir sepanjang kekosangan
terlahirlah rusuk lain
berangkat dari yang lenyap
dicuri wajah yang diamdiam
memuntahkan jejak-jejak penghidang cinta

tapi tibatiba mereka lupa tanda
lupa amanah Sang Murba Wasesa
dan sembunyi-sembunyi menandatangani proposal murka di pekarangan
yang kemilau bagai cincin berlian
di jari manis bidadari
tatkala digameli sumpah bebuyutan

lalu menyimpannya di lambung masing-masing
dianggapnya sebagai kenangan sebelum beranjak
terpelanting menjadi serpihan segala runtuh diri
menanggung konsekwensi

by:Rifqi al-Haidar

Ponorogo, 29 Mei 2010

Berat

Comments
Perpisahan nampak jelas di depan mata
Setelah sekian lama berkumpul bersama
Apakah ku tega meninggalkan dia, beliau, dan juga mereka?
Sungguh berat terasa
Namun apa boleh dikata
Setiap ada awal pasti juga ada akhirnya
Setelah kita berjumpa, ternyata…, berakhir dengan See u Good by juga
by : Arief
Ponorogo, 10 April 2010

Pandangan Mereka

Comments

Kita telah dianggap senior,
Cukup lama memang rasanya
Berkutat di pesantren tercinta
Pastilah si santri telah banyak ilmunya

Itulah pandangan mereka, masyarakat kita
Meski kita merasa belum bisa apa-apa
Jadi…, harus bagaimanakah kita?
Wallahu a’lam bissowab

by: Arief

Ponorogo, 10 April 2010

Bingung

Comments
Seperti yang sudah-sudah
Ku dibuat bingung tak tahu arah
Harus kemana diri ini kan melanjutkan sekolah
Setelah nanti lulus dari bangku aliyah
Apakah kan mencari pondok salafiyah
Ataukah berkelana berebut bangku kuliah
Aduh
Ternyata…, ku diminta tuk segera menikah
By: Arief
Ponorogo, 10 April 2010

RESPECT-kah Aku?

Comments


Imajinasiku tak berkutik

Mataku terbelalak

Menyaksikan bumi yang renta

Dihuni pera cecungguk gila

Yang tua tak dihormati

Yang muda tak disayangi

Memancing naluriku untuk menjerit

RESPECT… RESPECT … RESPECT …

Hingga dimana-mana orang berteriak RESPECT…

Kemana para respector?

Apakah RESPECT hanya sebuah nama?

Vandelku: RESPECT

Laguku: RESPECT

Emailku : RESPECT

Facebookku: RESPECT

Blogku : RESPECT

RESPECT-kah Aku?

by: Ansory Sq.

{my heart}

Comments
jari-jari hatiku berbicara
namun tak sedikitpun mata hatiku menoleh

desakannya terus menggesek hati
meluberkan kesengsaraan

dirinya kini ada dihatiku
daun hidupnya menghijau dimataku
apakah sebuah rasa?
yang tak dapat untuk dimusnahkan ini…

by: lukmanudin assamrindie (nak freedom XII asi)

JANJI tuk para rekan yg byong

Comments

Hafidz Al Ghofiri

to me

JANJI
tuk para rekan yg byong
smua tlh qt jlani…..
dri sklh brangkat jam 07.00,terkecualianak2 yg mbeling yg dtang telatcontohnya gus macan,syauqi,aqsol,dan msh bnyak lgi yg lainnya yg tak bsa di sbutkan satu per satu…(seng nulis yo pling….he….)..
tak ktinggalan omelan demi omelan tlah mnusuk2 ditlinga….
smpai tak trsa hri pperangan tlah mnyapa(ujian mksute)..
sgala cara di lkukan.dari LES stiap malam wlau dlm keadaan diam sribu bhsa(turu mas….!!!)
mjhadah di gencarkan sbgai pndukung sprituil(po wi…..???)
hnya satu tjuan yg mlia yaitu mraih predikat tuk bsa sllu tercatat(klebu kuliah ye….kok nyatet brang ki)
kni hri tlah berjalan bgtu cepatnya smua tlah berbhgia,smua bisa tertawa,dngan tbuh yg tegak,mata mmandang tajam ke lngit luas(nek ulap pye lo….)smua brtriak…
”AKU LULUS”
alhmdulilah syukur ilalALLAH…
tp di balik smua itu….
tercipta rsa yg tak bsa di mngerti leh jiwa2 yg keras
siapakah jiwa kras itu?????
jiwa yang tak pernah mrasa tnang dngan adanya kwan,tak pernah bangga atas prestasi tema(lan sak piturute..)
dan kebalikannya adlah hati yg halus
tau kah kau siapakah hati halus itu?????
mreka adalah temah makanmu,tmanantrimu,tmn ngopimu,tmn bljrmu,tmn dlm satu hkuman(terkusus bagi yg ndablek…..he….)
mreka kan sngat khilangan,mreka kan sangat bersedih,krenamrekatlah mnganggapkliansbgaibgian dri tubuh mreka.bagaimana jikaklian khilangan sbgian dri anggta tbuh klian??????
jangan kupakan mreka kawan,janganhilangkan file2ttangmrekakrena mreka takkan pernah n takkanmmpu mlkukan itu..
kini tmpat antrian mrindukan belaiantanganmu,kmr mndi mnanyakankbr baik klian,lantai msjid mrindkan hngatnya plukan sujudmu…
trutama DARUL HUDA mnantikan kberhsilan klian..
tptilah janji klian br0w..
janji stia tuk mnjadi yg terbaik,mnjadi no satu tuk tgakkan agama islam yg cemerlang
(kyo lagu orspon kae lo)
slam hngat sllu
“”RESPECT ALABASTA”
“sayap merpati”

Macapat Syafa’at Jogjakarta

Comments

Asuhan : Emha Ainun Najib Ponorogo, 9 Juli 2010

Disampaikan : Syeh Bud

Ditulis kembali : Kang Arief

  • Kalau matahari bersinar jangan mencoba menyalakan lampu.
  • Jika sudah menaiki perahu Nuh jangan mencoba berenang.
  • Dan semesta ini adalah perahu.
  • Tempatmu duduk, tempatmu makan, tidur, hubungan suami istri di tengah bumi yang melayang dan makrokosmos yang beterbangan.
  • Ketika cinta memanggilmu pasrahlah!
  • Kata ahli tasawuf: Pasrahlah bagai biola total !!! & digesek dengan sesuka-suka.
  • Kalau kau tak sepasrah biola, egomu yang paling akhir kan jadi penghalang terhadap Tuhanmu.
  • Kadang pasrah itu mengaburkan hasrat-hasratmu.
  • Cinta punya banyak sayap.
  • Diantara sayap-sayap cinta itu kadang terselip pedang yang bisa melukaimu.
  • Maka ketika padi ditumbuk jangan kau prasangkai itu merusak.
  • Maka ketika padi itu digiling jangan kau prasangkai itu menyakiti.
  • Tetapi penggilingan & penumbukan dalam rangka melepaskan kulit yang berwujud madzmumah yang bersemayam di dalam hati.
  • Apakah selesai engkau di——- didalam mujahadah, didalam ijtihad & jihad?
  • Tidak!!! Engkau meski dicuci!
  • Habis disitu?
  • Tidak!!! Engkau diproses terakhir. Harus dibakar lewat api. Dan syetan adalah garis terakhir yang menentukan engkau antara gosong & matang didalam kehidupan.
  • Iqbal mengatakan: Kau meskinya bagai gandum.
  • Ditumbuk bukan menyakiti, tapi melepaskan kulitnya.
  • Ditumbuk lagi jadi tepung, diadoni.
  • Terakhir ketemu lagi api jadilah roti untuk persembahan kehidupan univers tanpa sekat-sekat subyektifistik.
  • Setiap orang yang matang bagai roti, matang bagai nasi.
  • Maka sosoknya sebagaimana air yang selalu mengalir.
  • Konsepnya bukan take & give.
  • Take and give itu jual beli.
  • Dan konsep air yang mengalir itu give & give, memberi & memberi.
  • Rasulullah kedatangannya dinanti & kedatangannya memberi.
  • Pemimpin sekarang itu sudah tidak dirindukan
    • Kedatangannya menghabis-habiskan.
    • Hai Indonesia! Mau jadi apa kamu???

Aku dan bintang

Comments
Lihat kelangit luas,bersama musim terus berganti. Tetap bermain awan, merangkai mimpi dengan hayalku, selalu bermimpi dengan hariku.
Pernah kau melihat bintang,bersinar putih penuh harapan. Tangan halusnya terbuka, coba temani dekati aku, selalu terangi gelap malamku.
Dan rasakan semua bintang, menanggil tawamu terbang ke atas. Tinggalkan semua, hanya kita dan bintang.
(by. Peterpan)
from “lukmanudin assamarindie, freedom communiter”

I think….

Comments
-alabasta kudu kompak,
-alabasta kudu satu,
-alabasta kudu ngadain acara keren,
-alabasta kudu saling conect,
kalau itu semua ada pasti alabasta jaya,

Wawancara Eksklusif IRSYAD CREW 2009

Comments

GENCER

Gencer tentunya sudah tidak asing lagi didengar, khususnya sekitar tiga tahunan terakhir ini. Entah itu santri tingkat Mts, MA, mahasiswa, atau bahkan dari kalangan dewan asatidz oleh karena itu kami IRSYAD CREW 2009 berkeinginan mewawancarai salah seorang siswa aliyah kelas XII dan tentunya The Members of Gencer. Kami ingin tahu lebih jauh tentang Gencer itu sendiri.

  1. A. Apa Itu Gencer?

Gencer itu sebuah wadah perkumpulan anak-anak alumni Mts Darul Huda(baca:DH.red) tahun ajaran 2006/2007. Tapi pada mulanya Gencer bukan sebagai nama perkumpulan alumni kelas IX Mts DH namun hanya sebuah tulisan yang tercetak di kaos. Kaos yang desain-nya ditangani oleh salah satu siswa kelas IX. Ketika itu sang desainer iseng main ke perpustakaan dan tanpa sengaja melihat tulisan Generasi Cerdik, Generasi Cerdas & Terdidik sebuah semboyan milik sebuah lembaga bimbingan belajar GAMA EXZACTA Jogjakarta yang tertuliskan di sebuah buku berwarna putih. Dan setelah dipikir-pikir rasanya perlu juga memberi nama atau semacam tulisan yang akan di cetak di kaos rancangannya tersebut. Kemudian menginspirasi perancang untuk membubuhkan kata tersebut di bagian belakang kaos dan akhirnya terwujud.

Namun seiring beranjaknya waktu dan tanpa disadari kata-kata tersebut menginspirasi berdirinya sebuah perkumpulan alumni dan namanyapun dikenal dengan Gencer

  1. B. Sejak Kapan Berdirinya Gencer?

Gencer itu kapan berdirinya saya kurang tahu karena di putra tidak ada pendeklarasian resminya, kalau di putri peringatannya insyaAllah setiap tanggal 23 Juni.Yang pasti Gencer dikenal sejak tahun 2007.

  1. C. Apa Saja Eksistensi Gencer Selama Ini?

Gencer sejak tahun pertama berdiri sudah punya kegiatan yang saya kira bersifat positif diantaranya: Ketika memasuki tanggal dua puluhan bulan Ramadhan, Kami mengadakan Buka Bersama & Khotmul Qur’an di rumah salah satu anggota Gencer, putra mengadakan sendiri begitupun dengan yang putri dan tempatnya setiap tahun berpindah-pindah. Waktu Hari Raya Idul Fitri Kami juga keliling bersilaturahmi ke rumah para dewan asatidz dan ustadzat sekitar tanggal lima Syawal. Selain itu Gencer juga sering menyemarakkan even-even di lingkup pondok pesantren seperti rangkaian kegiatan Haflatul Imtihan Akhirussanah bahkan juga sering menyandang juara.

  1. D. Apa Keuntungan dengan Adanya Gencer?

Keuntungannya banyak, kami dapat lebih bersatu, menimbulkan kekompakan. Tentunya ada bedanya antara yang ada naungannya dengan yang tidak. Jika ada naungannya pasti lebih kompak, jika ada kevakuman kan ada yang menanyakannya, ada yang mengobor-obori lagi untuk semangat mengadakan kegiatan meskipun hanya sekedar kumpul-kumpul.Tapi kalau tidak ada naungannya siapa yang akan menanyakan keeksistensian lagi? Jika ada yang mengajak mungkin gregetnya kurang dan atas nama apa?

  1. E. Apakah Gencer Punya Masalah?

Tentunya punya, masalahnya cukup kompleks, karena sementara ini entah diakui atau tidak, setuju atau tidak, menurut pandangan penulis, Gencer belum dapat menyatukan teman-teman secara umum yaitu antara teman-teman alumni MTs DH dan non MTs DH. Ini cukup mengkhawatirkan karena menimbulkan jarak ataupun kesenjangan antara siswa alumni DH dan non DH ketika Gencer mengadakan kegiatan. Yang sudah di Darul Huda lebih lama agaknya cukup bangga dengan adanya Gencer sedangkan yang di Darul Huda baru masuk ketika MA sepertinya tidak begitu nyaman bahkan mungkin merasa terusik.

Dan itu menjadi pekerjaan besar Kami.

  1. F. Bagaimana Dengan Anggota Gencer yang Dalam Waktu Dekat Akan Boyong?

Bagi anggota Gencer yang akan boyong Kita harus ingat bahwa Kita harus tetap kompak, seringlah Tanya-tanya kabar teman, komunikasi tetap dijalin, bahkan kalau perlu meski telah lulus Kita nantinya tetap mengadakan kegiatan-kegiatan rutinan , bahkan Kita harus terus melakukan kreasi & inovasi tiada henti.

  1. G. Bagaimana Gencer kedepannya?

Saya kira Gencer tidak perlu dihapus karena Gencer menjadi besar seperti ini tidak mudah, namun kiranya Kita juga harus punya satu wadah alumni MA DH tahun 2010 supaya antara anak lama dan anak baru bisa bersatu. Mungkin dengan adanya Gencer dulunya ketika kumpul masih dapat kumpul bareng dengan jumlah yang cukup banyak karena kebanyakan masih melanjutkan di MA DH, namun setelah teman-teman yang rumahnya jauh, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi atau daerah luar Jawa lainnya boyong, siapa yang akan mengisi kekosongan tersebut, bukannya teman-teman yang baru? Jadi Kita perlu menetapkan dan mendeklarasikan sebuah naungan baru.

  1. H. Apakah Nama Barunya Sudah Ada?

Sudah, namanya RESPECT Alabasta bagi yang putra dan RESPECT Alabaster bagi yang putri

  1. I. Tolong Dijelaskan Apa Itu Respect dan Apa Itu Alabasta/ter?

Respect dalam kamus bahasa inggris-indonesia berarti saling hormat-menghormati, dan Alabasta itu kependekan dari Aliansi Barisan Putra sedangkan Alabaster kependekan dari Aliansi Barisan Putri.

  1. J. Bisa Sedikit Diuraikan Filosofi daripada RESPECT ?

Tentu, Filosofinya sedikit muluk-muluk mungkin, tapi tak apa lah. Dan perlu diketahui bahwa filosofi ini bukan sekedar bualan kata-kata, tapi mempunyai makna yang mendalam. Silakan dikias-kiaskan sendiri, silakan ditafsiri sendiri, karena saya kira mudah.

”Ya! Semua itu berawal dari keadaan daratan bumi kita ini yang semakin gonjang-ganjing tak karuan. Yang tua sudah banyak yang tak sayang pada yang muda & yang muda sudah tak hormat lagi pada yang tua. Entah, kenapa kini manusia sudah tak menghiraukan lagi arti sebuah kebersamaan. Sehingga menjadikan bumi semakin tak nyaman tuk dijadikan tempat hunian. Haruskah kita berhijrah ke alam cosmos? sudah separahkan bumi kita ini?!!!

Keprihatinan ini menjadikan beberapa anak manusia yang punya kepekaan respon tingkat tinggi untuk memunculkan sebuah gerakan Respect Alabasta/ter. Suatu gerakan yang memperjuangkan kenyamanan bumi dengan memunculkan semangat respect, semangat saling hormat-menghormati.”

  1. K. Apakah Ada Program-Progam yang Disiapkan RESPECT?

Yap ! tentulah. Kami sudah menyiapkan sebuah blog yang nantinya kita jadikan media komunikasi, forum diskusi, wadah karya sastra, tempat pemberitaan ter-updet rekan –rekan yang masih berada di Ponpes Darul Huda beserta kabar-kabar ma’hadina, berita rekan-rekan di luar kota, ataupun rekan-rekan yang tinggal di luar negri jika ada. Kita suruh mereka bercerita di blog ini. Intinya teman –teman akan Kita berdayakan untuk giat menulis dengan tanpa melupakan misi awal kita yaitu sebagai pemersatu rekan-rekan alumni.

  1. L. Kami Tertarik dengan Pernyataan Anda Terkait dengan Pemberdayaan Rekan-Rekan untuk Giat Menulis, Mungkin Bisa Diuraikan Lebih Lanjut?

Jadi begini, blog ini akan diisi tulisan rekan-rekan alumni tahun ini entah itu putra ataupun putri. Mereka Kita anjurkan untuk menulis sebanyak- banyaknya dan kemudian untuk dikirimkan ke alamat email resmi RESPECT yaitu respectalabasta@gmail.com. Nanti nama penulisnya kalau bisa dicantumkan, supaya kita tahu siapa penulisnya. Bukannya karena apa-apa, tapi supaya Kita terpicu untuk ikut meramaikan blog Kita, meramaikan dunia tulis-menulis, Ibaratnya jika teman Kita aja bisa nulis, kenapa kita tidak? Karena menulis itu sangat penting dan bermanfaat untuk pengembangan pemikiran kita.

Setelah tulisan temen-temen jadi, tulisan itu nanti akan segera diposting di blog. Di blog ini ada beberapa rubrik yang Kita siapkan, antaranya kolom profil, kolom berita, kolom artikel, kolom sastra, kolom pengetahuan, dan lain-lain. Jadi kepada para Respector silakan berlomba-lomba.

Kami juga menempatkan para autor tetap supaya blog kita bisa berjalan dengan maksimal.

  1. M. Kelihatannya Seru, Kapan Blognya RESPECT Bisa Diakses?

Ya Kita lihat aja tulisan temen –temen, semakin banyak tulisannya tentunya akan segera bisa Kami tampilkan. Tapi Kita akan tetap bikin deadline, semoga saja di hari-hari akhir kumpulnya Kita ini, sudah banyak yang nulis dan akhirnya bisa segera dilaunching. Doa restunya saja dari seluruh pihak. O…ya, karya tulisnya bisa dikirim sejak hari jadi RESPECT, besok tanggal 23 Juni 2010 Kami tunggu mulai jam 07.00 pagi. Thanks.

by: Member of Gencer/ Respector

June, 26 th 2010

KERATON SIE YA LOE(siji yalamlam loro)

Comments

alkisah……

hiduplah sklompok manusia yang berstatus pijar…

mereka hidup bersama dalam suatu ruangan yg sangat2 mengesankan bangeeetttttzzz….

tempat itu terdiri dari satu pintu dengan berhiaskan jebolan2 dimana2.mengapa demikian??????karena pntu trsbut sering sbgai plampiasan nafsu para penghuninya yg sedang berkecamuk alis dont emosional(po wi????)…

tak lupa 4 cendela menelusup di sela2 dinding tebal penuh dengan Tinggi(kewan seng nakal kae lo…!!!)…gombal2 bergelantungan,berkelimpukan tak berdaya di sudut2 ruangan sumpek bau apek….apalagi klau mlm tlah mnyapa,suara bleyer2an knalpot bedelan yang kluar dri gua2 bergigi(ngorok mksute..)trsa mnyiksa telinga yg tak berdosa….

suatu pagi,raja yg akrab dpanggil cak uddin el falanji bertitah kpda sluruh msyarakat sie ya loe untuk mmbersihkan ruangan ntmpt tnggal mreka karena akan diadakannya EVEN AKBAR yg mashur dngan nama LOMBA KAMAR….

”wahai masyarakatku persiapkanlah tulang rusuk klian tuk mngikuti even bergengsi ini.yang mna hdiahnya adalah 150.000 gopek…”cerocos sang raja..

”kapan lomba tersebut di adakan raja?”tanya newo sang kacung yang slma ini mnderita penyakit sulit BAB…

”lomba tersebut diadakan tgl 23 juni 2007”sahut sang raja..

”pa yg hrus kita lakukan raja?”‘poncol bertanya seolah2 mnunjukkan kbelum phamannya.

”yang harus kita lakukan adalah mmbersihkan kmar kita sebersih mngkin.jangan sampai ada satu butir pasirpun mnempel di lantai”sahut raja..

baiklah masyarakatku klian jangan kebanyakan bertanya yang pnteng klian bekerja n bekerja aku tdak mau dlm lmba ini kita mnyandang gelar KALAH..(kamar terjelek boz).

dan akhirnya dengan di komandani panglima kempong n seluruh bala tentaranya mreka berperang melawan debu2 n sampah2 yg nakalnya bukan main dengan bersenjatakan bambu runcing(kelot mksute…) n slruh prlatan ngepel..

tak terkecuali goter sbagai sie konsumsi mmpersiapkan mkanan n mnuman tuk pra pkrja kras dmi lncarnya proses peperangan..

baweh sbagai sie tatarias memoles2 dinding.menggambar n mengecat agar suasana mkin mak nyooosss…

gus macan sie audio not visual (radio mksute)mnguplek2 frekwensi tuk mncari suara yg enak n asyiiikkk…

tekek sie mandor alias hanya perintah tanpa ada tingkah mondar2ir,wira2i,kluntang2ung ky’bus way dlm sangkar burung emprit….

ijo sie mentri luar negeri yang suka wira2i mncri perlengkapan..

togar sie sekretaris yang sbuk mencorat-coret krtas(mboh nulis po??)

eksan sie bendahara yang sedang sibuk mnghitung keluar masuknya uang kas keraton..

bakontel yang keeksotisannya terbungkus rapat oleh tubuhnya yang kekar lagi besar..hwa….ha….ha….(guyon bak!!!!).

kadot ahli hisap yang sedang kerepotan menghisab debu2 yang bertempelan di lantai..

dan sluruh crew ahli bedah yang terdiri dari:mas riz yang sring di spa “SOGOL“,mahmud(mbok jum),aqsol(ki pak kyai dadi ra dwe julukan),zubaier el ma…..hi….hi…..hi…..,dzea akrap dngan spaan ”SINYO”,rifki operator media massa,supeni penggrosir rokok,tak ketinggalan yang satu ini boleh di ktakan sebagai putunya gunong etan dia tinggi yang mna prnah berperan sbagai ”RAMA”dalam acara ex3…siapa dia???………

kita sambut….the bok……the bok……the bok……….the boker.……he….he…..bri oplos yg meriah….(bcanda lo ker!!!)

dua kyai kita yang tak prnah lelah uma-umik bermunajat untuk kesuksesan acara lmba kamar,yang do’anya insyALLAH manjor banget,mandi banget,hot banget. beliau adalah KH.firdaus(wedus) dari pedalaman kota tulungagung n KH.AFI alias MOH.ALI WAFI dari kota jombang..

setelah dua hari penuh mereka berjuang n hari lomba telah terlaksanakan dngan baik kini tibalah saatnya pengumuman pemenang di bacakan…

dengan prsaan was-was di dukung oleh hati yang cemas+lemas smua msyarakat penghuni kraton mndengarkan pengumuman…

ternyata dri smua ruangan atau kamar tak satu pun dari mreka mndengar kata2 SIE YA LOE(siji yalamlam loro)…..

dngan kata lain keraton sie ya loe dinyatakan KALAH…..

karena tak kuat manahan malu,akhirnya sang raja cak udin el fulunji mmutuskan gantung dri di bwah phon krokot(gek po iso…no….ngawor tho!!)..

setelah bbrapa jam berlalu tersebarlah sms:

”mohon bantuan bacaan fatehah yang di tujukan pada keraton sie ya loe yg sedang di rudung nestapa semoga ALLAH SWT mmberikan pertolongan,,,AMIN”

Nb:cerita ini hanya fiktif belaka apabila ada kesamaan nama atau tempat itu mrupakan ketidak sengajaan krena mmbuatnya hanya dengan wktu yang sesingkat2nya n dlm tempo yg sekurang2nya.

INDIE NET 14 juli 2010 jam 12.00 AM(kor sak jam brow nak ku ngarang dadi nek enek kkurangan yo….spurane seng akeh…mugo2 opo seng pernah di lkoni nang kamare dewe ‘sie ya loe”iso dadi kesan seng ra knek di lalekne sampek anak putu)

salam respect alamboh yang masih dalam naungan respect alabasta

ttd

cak udin el fulunji

(imam syaifuddin)


LEGIUN KECIL( Duabelas IPA Pa )

Comments

Waktu terus berjalan seiring revolusi bumi mengelilingi matahari sesuai teori heliosentris-nya Nicolaus Copernicus. Waktu merupakan sesuatu yang tak akan kembali kepada hitungan mendekati nol. Waktu akan terus berjalan walaupun ada yang menangis dan bersujud memintanya berhenti mengalunkan sistem kinerja pengembaraan tanpa henti. Kebersamaan merupakan bom waktu yang ketika jatuh temponya akan meledakkan rumus-rumus keharuan yang mengeksekusi nilai-nilai kebahagiaan yang telah terjahit melayari tahun-tahun yang baru tersadari setelah akan mengalami sebuah tatanan takdir yang disebut dengan “PERPISAHAN”. Tawa, canda, duka, cita, karsa, dan rasa adalah aksara-aksara kenangan yang termaktub dalam kompleksnya susunan otak manusia secara rapi dan otomatis terwujud dan maujud saat ledakan itu terjadi.
Sudah tak dapat didebat lagi bahwa lapisan masyarakat yang disebut dengan kaum muda sangatlah potensial bagi timbulnya perubahan pada setiap sudut hiruk-pikuk kemajuan dan perkembangan susunan kehidupan yang semakin meng-kompleks-kan diri secara ritmik. Kami, Duabelas pa IPA M-A Dar El-huda adalah komunitas kecil yang mencoba menduplikasikan sederetan logika, mendeskripsikan kode genetik mimpi, dan menjadi plagiat setia para ilmuwan yang tak pernah melupakan arti sebuah proses, sebagaimana ungkapan Paradoks Edison Pasal 20 ayat 1 ,”Jangan hanya menjadi konseptor yang pandai berkhayal, tapi jadilah kreator dan nikmatilah proses”. Dengan dasar insan yang berilmu Duabelas pa IPA berusaha memetik dawai amal, sehingga menimbulkan resonansi taqwa, dan dengan diiringi irama akhlaqul karimah.
Deretan bangku bagai unsur berkala seolah jadi saksi bisu dalam metamorfosis menuju lebih baik agar suatu saat kami dapat melompat dari batu kebodohan menuju matriks keilmuan dan mentransmisikan nilai-nilai positif ke dunia yang penuh dengan teori imajinasi dari angka nol hingga tanpa jangkauan yang nyata.
Kami belajar mencintai dari penerimaan. Kami belajar khawatir dari ketakutan. Kami belajar untuk merasa bersalah dari dipermalukan. Kami belajar percaya diri dari dorongan. Kami belajar untuk memaafkan diri sendiri dari belas kasihan. Kami belajar merasa malu dari ejekan. Kami belajar untuk beriktikad baik dari kejujuran. Kami belajar menghormati dari kepedulian dan iktikad baik. Dan kami belajar memahami tujuan hidup dari pengakuan.
Inilah kami, susunan legiun kecil dengan harapan besar menggantungkan cita setinggi asa mencoba menyapa dunia dengan gaya kami yang khas. Meski tak seberapa yang kami petik dari pohon keilmuan, namun kami akan terus mengukir di atas batu keyakinan bahwa : Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% kerja keras.
Finally, thanks, untuk semua : Bapak Kepala Sekolah, Bapak Dewan Guru, Pasukan Tata Usaha Sekolah, dan semua pihak yang berkaitan dalam proses transkripsi ilmu dalam usaha mencetak insan reduktor, sehingga mengalami kenaikan bilangan oksidasi keilmuan demi terciptanya generasi bangsa yang mampu merekonstruksi masanya untuk mencapai kemajuan yang berarti.
Ucapan syukur tak lupa kami haturkan kepada pencipta alam semesta, ALLAH SWT, yang nikmatnya tak dapat dihitung dengan mesin apapun, rumus apapun, dan oleh ilmuwan manapun.
Meski suatu saat mentari tak lagi menampakkan sinarnya dan pelangi tak lagi berwarna, kami akan tetap mengukir cita dan mewarnai dunia. Karena kami yakin bahwa cita-cita adalah ledakan inspirasi ditambah ribuan percobaan, atau akar kuadrat dari ribuan kesalahan dan kegagalan. Seperti halnya Edison saat merayakan kemenangannya dulu. Seorang wartawan bertanya tentang apa yang dirasakan sang ilmuwan setelah kagagalan ke-9.999. Seketika matanya memerah. Edison berkata dengan mantap,”Aku tidak pernah gagal. Keberhasilanku yang kuraih pada percobaan ke-10.000 itu adalah klimaks dari belum sempurnanya semua upayaku sebelumnya. Jadi, sekali lagi, jangan pernah bicara kegagalan. Itu adalah proses. Aku tidak akan pernah berhasil kalau aku berhenti di percobaan ke-9.999………..!”

DAN HANYA BILA CUACA CUKUP GELAPLAH ANDA BISA MELIHAT INDAHNYA KILAU CAHAYA BINTANG ( Bpk. Budi Santoso )
Selamat jalan sahabat ……………
Selamat berjuang………


26 Mei 2010

BANI AL-HADDAD™ (XII Bhe S I)

Comments
Berkata seorang nan Arif bermadzhab Syafi’i : saat putaran gempa bumi berotasi, aliran darah menerpa tebing-tebing hati, hari dilahirkannya sebuah Nur yang menerangi seluruh alam semesta, cahaya itu muncul dari sebuah bangunan tua tepat di sebuah padhepokan yang menjadi tempat bermukimnya kaum-kaum shufi atupun sok nyufi (sufi : susah fikiran),serta para salik/murid yang akan membuat gemuruh dunia dan kacau balaunya galaksi bimasakti, tibalah saat dimana muncul mursyid-mursyid tarekat ghoiru mu’tabaroh yang akan menetralisir lewat ritual-ritual yang sesuai dengan nama tarekatnya yaitu El-qahwiyah wa El-dukhon ,ritual ini membuat ki joko ledheng gleleng-gleleng senyam senyum bangga karena telah berhasil merefresh otak dan saraf para muridnya, Ritual resmi dilakukan di warung-warung terdekat
Pusat tarekat ini tidak jauh letaknya dari samarkand, (yakni sekitar ribuan kilometer kale ya.?,.) tepatnya XII B SI™. Disinilah lahir para ulama’ salaf dan modern atau salaf +modern, diantaranya syeh Newo dari gunung myoboku yang sudah sekian lama bertapa disana, syeh hasan dari kota gaplek yang selau bershalawat jawa alaa gaplek, benny dollo (ben-dhol) yang mana tidak mampu membimbing kesebelasan PSSI menembus gawang Manchester United pada pertandingan musim duren lalu, Sri sultan Ginanjar Asamurat II beserta Dimas Tumenggung Senapati Ariyanto Panguoso Jagad Royo Noto Boto Sedoso Tibo Limo Mangku Wanito Limo Tanpo Rupo Sedoyo menghimpun kekuatan bersama untuk ikut mengirimkan pasukan guna belajar di padhepokan ini, diantaranya mas HAWWIN ‘alainaa fi syakarooril maut, kang Ihdinas shirootol MUSTAQIM, mas Muklis sang petualang yang rela terjun dari atas gunung demi ilmu, Kang Aqshol Amin dari Salatiga yang bingung kalo ditanya mengapa selalu tiga yang di salakan? ,Mas Hisyam yang selau sibuk bermain angka bersama Kang Wachid & kang Mujib, tidak ketinggalan Fu’ad juga ngikut (meski harus puter-puter kepala)
Tidak kalah extrimnya , Republik Canda Management; mas Amrul yang pernah bermimpi jadi teman Naruto dan Sasuke. Mas Upin yang berlonjak kegirangan ketika telinganya mendengar…”libur,…Pulang ….,Pelajaran kosong….” . Kang Anwar & Eko sang mechanic sekaligus elektro sampai-sampai mau buka baju aja pake password segala. Mbah Qonthel sang maestro pencipta kolaborasi break dance n reog ponorogo meliuk-liuk bagai ular tali picis habis makan kerbau. Mas susilo bambang NYudhoyotro yang saat ini belum bisa melaksanakan program 100 hari (lha wong satu hari saja ndak betah je..?). Mas Sukri dari kota apel Yang senantiasa ngaploki lulang. Ndoman sang asisten Bendhol. Didi khusno (Pencipta lagu stasiun batangan dan cemoro sewu sarapan). Gus Zaenal ahli balaghoh dan sekaligus Nuhat
Tidak lupa para salik yang mendirikan majelis tarekat di negeri mereka masing-masing yang kini telah berpisah dari Bani Al-Haddad diantaranya; mas Wa-One yang punya jadwal khusus untuk fans nya. Imam Birowo yang mau ngasih bunga kepada pujaan hatinya namun keburu isin. Dwex manusia bertubuh langsing juga dhuwur yang lupa akan gizi DHA Kalsium AA dan Vitamin A.
Kami Bani Al-Haddad™,akan selalu Bersatu dan melangkahkan kaki Untuk mencapai Ridha-MU ya Allah.
استغفرالله من قول بلا عمل – لقد نسبت به نسلا لذي عقم

XII SI 3 THE MBLAZURR COMMUNITY

Comments

Qiyaaman,….Ikrooman,….Juluusan,….Du’aan, gelegar suara laskar Islamic Programe sektor barat yang terpaksa harus mufaroqoh dari para sahabat XII SI1 & SI2. Pagi itu sang Mursyid SI Pak Udin dengan penuh semangat menerangkan konsep wahdatul wujud dan ditanggapi santai oleh Prof. Adam Smith yang tengah fana’ dalam mimpi-mimpinya. Kala itu sang pujangga cinta Ni’Choliz’ Saputro Dewo Mangunkarto Panguoso Jagat Royo Mangku Wanito limo Tanpo Busono Sedoyo, tengah menerawang jauuuuh, dalam dan lebih dalam ke dimensi lain hidupnya. Belum sempat Anshori Al-Ambarowiy menyelasaikan barisan-barisan sastranya para Mblazurr People harus belajar mengoperasikan program & aplikasi Gho-PhurTM yang dperhatikan dengan seksama oleh pakar tafsir Agam Faith sambil sesekali memuttashilkannya dengan teori Al-Hulul meskipun dianggap Syadz oleh guru besar Ilmu Tafsir Pak Ozi.
Semuanya kini menjadi sebuah cerita lalu yang terangkum dalam buku catatan sejarah para ‘Ashabul Qohwah’ Dlondenk Ar-Rozi, El-Toghar, dan Irwan(syah). Masih segar dalam inagtan saat para pejuang SI akan menjelang UN 2010, dengan gaya khasnya Kang Abi(k) sosok ber-style preman namun berhati humor harus pasang tampang malu-malu bersama Deni ‘Ijo’ Saputro dkk di hadapan lensa kamera Pak Udin yang tampak mengejek mereka.
Sementara di pojok selatan bagian timur Ahmad Cell sang Obsesor dunia selluler naging ora kesampean dan harus banting stir ke dunia menulis tampak sibuk dengan konsep teori Tasawuf Cellulernya. Inilah kami para manusia agresif yang tak segan-segan bersuara lantang pada siapapun sing ora mbeneh tur ora nggenah. Andress Kevin JV sang penggila pepes nogo dan bothok ulo seorang seniman gagal dan terus berobsesi jadi selebritis. Maghfur ‘Othok-othok’ Solikhan yang selalu jadi bahan gojlokane Pak De Takul dan dua punggawanya Si Mahbuuub dan Mukhllizoon Fauzi(bowo). Tak ketinggalan juga Roy’@’, yang selalu menjadi supoter mereka dalam hal gojlokisasi karena manusia satu ini memang penganut paham gojlokisme yang cukup fanatik, dengan semboyan “Everyday anywhen anywhere,penggojlokan tiada henti dan takan mati”.
Saat siang datang menyapa ditambah jam kosong yang sangat mendukung untuk merebahkan tubuh, menjadi saat yang paling dinanti para kroco-kroco penggila bangku kosong. Diantara mereka yang terbujur tak berdaya, tampak anak asli Tegal Rizqi Ariph tengah menelusuri lembar-lembar literatur sejarah sosok fenomenal Syekh Siti Jenar. Juga Qosim, Zaid Al-Farosiy dan munir Al-Batamiy yang masih berdiskusi dengan angka-angka magic & matrix nan sulit dipahami. Di sisi lain ada pakar Taswuf Sunniy Wiwid Hadi Sumitro (bukan Sumatra juga bukan suka minta rokok) yang sedang konsen dengan pelajaran Nahwunya. Tak jauh darinya ada penjelajah Kota Madiun dan sekitarnya, Ahmad Shol(ikien) yang lagi ngobrol dengan Ma’ruph Dwix Si pengoleksi ponsel (meski Cuma titipan aja).
Masih begitu jelas dalam ingatan (yang Normal aja lhoo) saat Pak Ikin berhasil mengguncang kelas kami dengan tawa dan membangunkan Ki siBaweh yang tengah terlelap setelah hampir semalam penuh bermeditasi dan Uzlah bersama Bung Tomo dengan ditemani seteko cairan hitam kopi tubruk (Asli Lhoo…).
Satu kebanggaan kami memiliki sang khottot asal Jambi, Mukhtar an-Naskhi yang handal dalam segala hal (sing penting mambu Khot). Tak lupa pula sosok kalem asal kota pak SBY, the Zaenal ar-Ipien yang tetep santai ‘n enjoy aja meskipun digojloki Jupe sama temen-temen. Shodix yang lagi hobi hafalan Dzikrul sebagai tiket ambil ijasah, dan partner duduknya Om Edi sang penakluk wanita yang udah punya lebih dari 20 koleksi kenalan cewek seantero Ponorogo dan Karesidean Madiun. N terakhir Ustadz gaul asal Madiun, Sobroni (bukan sembrono lho yoo…).
inilah kami para anggota SI (Suluk Ilallah), yang terus mencari sesuatu yang Shokhikh dan kami tak suka dengan hal-hal Maudhu’ yang penuh dengan distorsi dan manipulasi. Disinilah mimpi dan cita-cita mereka ciptakan. Di sini pulalah mereka bebas untuk berekspresi, berapresiasi dan beraspirasi, meskipun terkadang dianggap Mardud dan menentang aturan. Itu semua kami lakukan bukan karena didasari ego semata namun juga karena sebuah keinginan yang sebenarnya baik. Hanya saja mungkin Thuruquhu wa adaihi-nya saja yang terkadang terkesan radikal. Namun yang jelas semua itu telah termaktub dalam warna-warni tawa, canda, dan air mata yang telah berittihad dalam sebuah peristiwa yang bernama SEJARAH.
Kami tak hanya sekedar firqoh besar saja namun sebuah komunitas yang terus mencari perubahan untuk bisa menjadi Agent of Change, dan kami adalah MBLAZURR COMMUNITY. (Mblazurr Community!!!... Worr…Worrr).(amd/mas)

20 Juli 2010

AWAL RESPECT ALABASTA

2 komentar


Waktu, apa itu waktu, mengapa harus ada waktu, bagaimana awal datangnya dan kapan pula berakhirnya. Diantara kita tentu tak ada yang tahu. Tapi bangsa-bangsa di dunia memiliki tradisi dan penyebutan tentang sang waktu. Ada Lingkar Cakra, Sang Kala, Matahari, Chronos, Titi Mongso, dan entah apa lagi penyebutannya.

Kami sekarang terlanjur memasuki lingkar putaran waktu. Sekian tahun ini kami telah menjadi aktor dan aktris yang terangkum rapi dalam sebuah liputan film dokumenter kehidupan. Sungguh sebuah sajian yang menarik, karena di dalamnya memperlihatkan beribu rasa dilematis yang terekspos dalam bentuk tawa, canda, suka, duka, benci, cinta,cemburu, bangga, dipenuhi pula dengan tangis dan haru.

Hidup kami bukan sekedar cerita tanpa makna, bukan pula syair-syair lagu para musisi, bukan pula bait-bait puisi para pujangga, melainkan kumpulan mimpi anak-anak manusia yang telah cukup lama mengarungi dunia fana, menanti beribu jawab pasti dalam usia yang tak pasti.

Tapi jawaban adalah milik hari esok.Sebuah mimpi yang mengatas namakan cita-cita. Sedang yang nyata dihadapan kita adalah hari ini. Jadi haruslah kami imbangkan neraca idealisme beserta realita dengan menjemput cita-cita dari alam fana menuju dunia nyata. Dan mimpi itu tak bakal jadi nyata bila kita tak tergerak tuk mewujudkannya.

Pondok Pesantren Darul Huda.

Tempat dimana kami bertemu dengan sebuah aliansi tingkat tinggi, mencoba mewarnai dunia kami, menggeluti hari-hari dalam cita, rasa dan karsa.Terus-menerus membongkar wacana-wacana jumud yang telah lama terpasung, menjumpai apa itu yang kami sebut dengan tanggungjawab dan menyadari bahwa makna hidup tak sekedar menghembuskan nafas, tapi kami harus terus berlari demi mengimbangi cepatnya bayang-bayang waktu tuk menghasilkan harga pada setiap detik yang kami jalani demi sebuah istilah bernama masa depan.

Puluhan musim berganti, jutaan iklim tak enggan menyapa yang mau tak mau pula kita harus mampu melewati meski langkah sering terbentur batuan jalanan, terhalang oleh kabut pagi, mendung sore, begitu pula dengan hujan badai ataupun panas terik matahari.

Inilah kami, sebuah aliansi yang mencoba menyapa dunia dengan gaya kami. Meski alam tak selamanya ramah, namun kami terus mendaki di atas tebing keyakinan bahwa badai pastilah berlalu.

Finally, thanks. Coz di tempat ini kami menemukan arti kehidupan. Sebuah hunian yang tak hanya butuh lantai-lantai cinta tapi juga butuh atap saling percaya. Keluarga tak hanya yang menanti kita di rumah tapi juga yang merasa kehilangan atas tiadanya kita.

Saat tangan saling berjabat satu sama lain keluarlah sebuah ikrar agar potret album kehidupan kami tetaplah abadi. Meski raga bertebaran di berbagai belahan bumi. Inilah literatur kehidupan kami yang tak lekang dimakan waktu yang tak pernah lelah bertutur tentang derap langkah sebuah aliansi yang bernama RESPECT Alabasta

Ponorogo, 7 Mei 2010